Pagi tadi saat perjalanan pulang dari gresik ke kediri. Ketika sampai di jombang tiba-tiba pahaku 'diencloki' kupu-kupu kuning yg cantik. Awalnya aku cuek saja, karena aku kira tidak mungkin kupu-kupu mau menclok lama,karena aku sedang berkendara. Ternyata dugaanku salah, dia masih bertahan untuk beberapa saat dipahaku sambil mempertahankan cengkraman kakinya erat-erat di pahaku. Badannya pontang-panting diterpa angin yg cukup kencang bagi dia walaupun motorku melaju dengan kecepatan 40km/jam. Setelah itu dia berpindah tempat ngumpet di bagian belakang tasku (yg selalu aku taruh di bagian tengah motor,antara jok dengan stang) karena mungkin disitu tekanan angin pada tubuhnya lebih lemah daripada di pahaku. Lama-lama aku tidak tahan dengan ulah hewan yg belakangan ini sangat aku kagumi terutama thoriqot hidupnya. Akhirnya aku putuskan untuk menghentikan laju motorku,aku menepi sejenak mengambil beberapa gambar dengan dia, kira-kira 10 menitan aku berhenti dan ambil gambar dia, setelah itu aku lanjutkan perjalananku kembali yg kira-kira masih 20 km dari tempatku berhenti ke rumah. Kali ini si kupu aku genggam di tangan kiriku sambil tangan kananku mengemudikan motor dengan pelan (kira-kira 20km/jam). Sungguh aku tak habis pikir dengan perilaku si kupu, ketika telapak tanganku aku buka yg otomatis angin yg menerpa tubuhnya jauh lebih kuat dibanding berada digenggaman tanganmu, dia malah 'menclok' dipunggung ibu jariku sambil tubuhnya 'mobat-mabit' di terpa angin sawah yg berhembus cukup kencang. Tapi anehnya dia tidak beranjak tetap di tempat. Dalam hati aku bergumam "oh..... Betapa setianya dikau kawan, aku terima sapaan mesramu kawan...". Tidak terasa aku sudah sampai dirumah dengan si kupu yg tetap setia 'menclok' di tanganku. Setelah aku matikan motorku sejenak lalu aku pindahkan dia ke bunga kamboja yg kebetulan sedang sumringah di depan rumah. Sejenak aku diam menatapnya dalam-dalam, dan dia seolah-olah berkata, "ojo mung nge-fans aku dulur.... Aku dan Gusti Alloh luwih seneng nek sampean gelem nglakoni opo sing tak lakoni". Jleeeeppp!!! Kata-kata si kupu seakan 'mancep' di palung hatiku yg paling dalam. Aku seakan diingatkan bahwa jangan pernah putus asa dalam berproses,selalu setia berproses sampai berada pada titik sukses. Dan aku membalas petuah si kupu, "njih dulur.... Pancen aku saiki jik dadi uler. Gateli liyan,nyusahno liyan,ngrugekno liyan. Pean dongakno Mugo-mugo mulai iso belajar 'ngenthung' poso lan tirakat ben iso dadi kupu-kupu koyok sampean sing enak di pandeng ugo guno lan manfaat kanggo liyan, salam salim penuh ta'dzimku padamu dulur.....".
Kediri, 3 april 2015
Sign up here with your email
2 comments
Write commentsasekk
ReplyEnek sing post nk blog tibaknya... Hehehe
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon